Arsip Tag: Gerakan Satmakura

CETAK ENTREPRENEUR MUDA, SATMAKURA DAN HIMPUNAN EKONOMI BISNIS PESANTREN GELAR SEKOLAH MELON BERBASIS GREENHOUSE


Elia Sunarto  | Senin, 19 Februari 2024 pukul 19.22 WIB

BANDARLAMPUNG – Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) Provinsi Lampung bekerjasama dengan Gerakan Satmakura gelar Sekolah Melon Berbasis Greenhouse, diikuti 30 peserta dari pondok pesantren, umum dan mahasiswa se-Provinsi Lampung, Jumat-Ahad (16-18/02/2024).

Pembukaan pelatihan pertanian budidaya melon ini berlangsung pada Jumat, 16 Februari 2024 pukul 14.00 WIB di Pusat Inkubator Bisnis Bumi Satmakura, Jl. Tirtayasa, Campang Jaya, Sukabumi, Bandarlampung.

Bersama Mochtar Sany dan Ketua Hebitren Provinsi Lampung, Hasanuddin Errezha, acara pembukaan juga dihadiri Kakanwil Agama Provinsi Lampung H. Puji Raharjo Soekarno, dan sejumlah pimpinan pondok pesantren.

Tampak hadir juga GM Mochtar Sany Corporation, Harry Susatyo dan beberapa simpul jejaring Satmakura. Komisaris BPR Lampung Bina Sejahtera, Dwitya Agung Frajnayuga juga hadir bersama jajarannya.

Penyelenggara menghadirkan 4 orang pemateri. Narasumber utama, Anwar Mustiawan adalah ahli budidaya melon dalam greenhouse dengan teknologi Internet of Thungs (IOT System) yang berpengalaman budidaya melon di Belanda dan Jepang.

“Pemateri utama ini sengaja kami undang jauh-jauh dari Bandung, Jawa Barat,” terang Ketua Hebitren Lampung.

Hasanuddin Errezha mengklaim, pelatihan budidaya melon sistem greenhouse dengan teknologi IOT System ini merupakan sekolah melon pertama di Indonesia. Istimewa, kegiatan pertanian ini juga dihadiri musisi dan entrepreneur Habib Hasyim Abu Bakar Yahya dari Jakarta.

Terpisah, Mochtar Sany juga menerangkan tujuan sekolah melon ini untuk menumbuhkan minat generasi milenial agar tertarik pertanian. Menjadi entrepreneur pola pertanian berkelanjutan yang lebih moderat.

“Memantik itu kita perkenalkan dulu dengan membangun greenhouse sederhana, menggunakan bahan bambu, agar mudah diterapkan untuk skala rumah tangga,” ungkap Mochtar Sany.

Tak hanya menerima teori, peserta juga diajak praktek di greenhouse Pondok Pesantren Mathlaul Anwar – Al Hamid dan Pondok Pesantren Istiqomah Al Amin, kedua pesantren tersebut ada di Desa Cintamulya, Kecamatan Candipuro, Kalianda, Lampung Selatan.

Lebih jauh Hasanuddin Errezha menjelaskan, bahwa melon yang dibudidayakan pihaknya adalah Melon Sultan, yakni melon jenis Inthanon.  

“Sekarang sudah ada 14 greenhouse tempat kami budidaya melon dengan teknologi Internet of Things System,” terang Hasanuddin Errezha.

Melon Sultan memiliki banyak kelebihan dibanding melon biasa. Ciri khasnya kulit buah kuning keemasan dengan tektur kulit cantik, dan daging buah lembut, renyah, segar menarik, lanjut Hasanuddin Errezha.

 
“Dan yang terpenting rasa manisnya mengalahkan rasa melon-melon lainnya,” pungkas Hasanuddin Errezha. (***/ES)

KERJASAMA DENGAN SATMAKURA,”BHUMI SATMAKURA-SRIWIJAYA MATARAM” LOKUS PROGRAM DERADIKALISASI BINAAN DENSUS 88 AT POLRI DI LAMPUNG


Penulis : Elia Sunarto (Sekretaris Jenderal Gerakan Satmakura)

Sabtu, 25 November 2023

(MEDIA CENTER SATMAKURA) – Teroris itu fakta atau propaganda? Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, internet bisa dimanfaatkan sebagai sarana propaganda dan penyebaran ideologi terorisme.

Kelompok garis keras ini menggunakan media massa untuk mempengaruhi masyarakat, perekrutan dan pengukuhan ideologi yang mereka anut.

Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Densus 88 AT Polri adalah satuan khusus kontraterorisme yang ditugaskan untuk menghancurkan setiap tindak pidana terorisme di Indonesia.

Selain penindakan hukum, Densus 88 AT Polri juga melakukan pembinaan terhadap para mantan narapidana teroris (napiter). Program pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka deradikalisasi dan reintegrasi dengan pendekatan humanis.

Apa yang dilakukan di “Bhumi Satmakura – Sriwijaya Mataram”, Lampung Tengah saat ini adalah contoh di mana Densus 88 AT Polri bersama Satmakura menggandeng elemen lain untuk bersama melakukan pendampingan kepada warga binaan tersebut.

Di lahan milik H. Mochtar Sany tersebut, kini sedang dilakukan renovasi Posko Satmakura, pemasangan jaringan listrik PLN, pemasangan sumur bor untuk memanfaatkan sumber air tanah dan pembangunan gudang saprotan.

Dilaporkan pula warga binaan sudah mulai mengolah lahan untuk persiapan tanam jagung dan beberapa komoditas pertanian lainnya.

“Tak hanya pertanian tanaman pangan, kita akan kembangkan juga peternakan dan budidaya perikanan air tawar di sana,” ungkap Ketua Umum Gerakan Satmakura, H. Mochtar Sany.

Pengusaha yang dikenal peduli dengan masyarakat bawah itu juga menjelaskan, ke depan program kolaborasi ini akan mengarah pada pengembangan konsep mix corporate farming.

“Mix Corporate Farming – Satmakura adalah pola pertanian terpadu modern kombinasi budidaya tanaman pangan, hortikultura, perikanan dan peternakan dalam satu hamparan pertanian dengan penerapan teknologi dan mekanisasi,” tutur H. Mochtar Sany.

Terpisah, Kombes Pol. Rommy Zakarias, S.I.K melalui Kanit Idensos Satgaswil Lampung, Kompol Sumarna, SE menjelaskan, bahwa Program Deradikalisasi warga binaan Densus 88 AT Polri di Lampung adalah kerjasama Densus 88 AT Polri dengan Gerakan Satmakura.

“Program ini melibatkan Direktorat Idensos Densus 88 AT Polri, Satgaswil Lampung Densus 88 AT Polri, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung Kementerian Pertanian RI, Penyuluh Pertanian Kec. Bandar Mataram, Polsek Seputih Mataram, dan Babinsa dari Koramil 411-10/Seputih Mataram serta aparatur desa setempat,” lanjut Kompol Sumarna.

Masih menurut Kompol Sumarna, pemberdayaan mantan napiter ini dilakukan dengan memberi mereka pelatihan dan pendampingan usaha.

“Sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk kembali ke masyarakat dan untuk menata kembali perekonomian keluarga mereka,” tegas Kompol Sumarna.

“Mengubah cara berpikir napiter memerlukan serangkaian pekerjaan yang relatif tidak instan, selain menggerus paham radikalisme yang menguasai akal pikiran mereka, kita juga harus memberi solusi pada persoalan ekonomi yang menjerat mereka,” kata H. Mochtar Sany di Jakarta, pada Selasa (02/10/2023).

Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan Direktur Idensos Densus 88 AT Polri, Brigjen Pol Arif Makhfudiharto, S.I.K.,M.H. keduanya bertemu untuk membahas program penanganan mantan napiter khususnya yang ada di Provinsi Lampung.

Untuk diketahui, sebelumnya program ini telah digodok dalam beberapa kali pertemuan antara H. Mochtar Sany, Sekjen Gerakan Satmakura, Elia Sunarto dengan Kasatgaswil Densus 88 AT Polri Kombes Pol Rommy Zakarias, S.I.K dan Kompol Sumarna, SE.


Untuk penanganan mantan narapidana teroris (napiter) terutama untuk deradikalisasi dan reintegrasi ke keluarga dan masyarakat diperlukan keterlibatan banyak pihak.

“Untuk penanganan mantan napiter kami perlu keterlibatan banyak pihak, salah satunya untuk di Lampung kami menggandeng H. Mochtar Sany,” ungkap Brigjen Pol Arif Makhfudiharto.

Menurut Mochtar Sany, bicara terorisme, deradikalisasi dan pencegahan kekerasan ekstrem serta menekan spektrum ancaman terorisme, kita harus bicara akar permasalahan mereka, yaitu ekonomi.

“Pendekatan lunak deradikalisasi sangat diperlukan, yaitu pencegahan lewat pendekatan kekeluargaan, lalu sentuh akar masalah ekonomi mereka. Untuk tindakan kontra radikalisasi polisi bisa ajak semua stakeholder guna memerangi radikalisme,” kata H. Mochtar Sany.

Dijelaskan oleh Sekjen Gerakan Satmakura, keterlibatan Satmakura dan beberapa elemen lainnya adalah untuk membantu dan melatih keterampilan, berwirausaha, membuka lapangan kerja.

Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan keluarga eks- napiter dan eks-masyarakat yang terpapar paham radikalisme”, kata Elia Sunarto.  ***

foto-foto : dok Satgaswil Lampung Densus 88 AT Polri

KUNJUNGI PANTAI MUTUN, KETUA DPD LANYALLA DIDAULAT LAUNCHING PROGRAM DESA EMAS BERSAMA SATMAKURA


Reportase Ketua Panitia (Elia Sunarto)

Sabtu, 04 September 2021

TELUK PANDAN-PESAWARAN (Satmakura.Online) – Ungkapan ‘Kembalinya si Anak Hilang’ sangat tepat untuk menggambarkan pertemuan Gerakan Satmakura dengan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti bersama sejumlah anggota DPD RI dalam rangka kunjungan  kerja  ke  Provinsi  Lampung,  berkunjung  ke  Pantai  Mutun – Pesawaran  untuk  bertemu H. Mochtar Sany Firdaus Badrie, founder dan Ketua Umum Gerakan Satmakura, Sabtu (4/9/2021).

Sebelumnya, Senator Aceh yang juga mantan Gubernur DI Aceh Abdullah Puteh bersama Alexander Fransiscus senator Bangka Belitung dan Mamberob Yosephus Rumakiek senator Papua Barat didampingi Bustami Zainudin senator Lampung, lebih dahulu telah bersilaturahmi.

Ketua Gerakan Satmakura H. Mochtar Sany perkenalkan olahan makanan sehat berbahan baku ikan kobia kepada Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti di Pantai Mutun, 4 Sept 2021.
Sekjen DPD RI (Rahman Hadi), Wasekjen Gerakan Satmakura (Elia Sunarto), Ketua DPD RI (La Nyalla Mahmud Mattalitti), Ketua Umum Gerakan Satmakura (H. Mochtar Sany Firdaus Badrie), Ketua HIPMIKIMDO (H. Maulana Rosyid Effendi) dan Senator Lampung (Bustami Zainudin). Pantai Mutun, 4 Sept 2021.
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, Senator Lampung Bustami Zainudin dan H. Mochtar Sany (Pantai Mutun, 4 Sept 2021)
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattaliti dan Senator Lampung Bustami Zainudin yang juga adalah Ketua Harian Gerakan Satmakura tampak meninjau stand pameran di gelaran Launching Program Desa Emas Bersama Satmakura. Pantai Mutun-Pesawaran, 4 Sept 2021.
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti dan para senator meninjau stand pameran pada gelaran Launching Program Desa Emas Bersama Satmakura. Pantai Mutun-Pesawaran, 4 Sept 2021.
Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti didampingi para Senator Lampung; Bustami Zainuddin, Ahmad Bastian, Jihan Nurlela, dan Abdul Hakim menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman Gerakan Satmakura dengan APINDO dan HIPMIKIMDO (Pantai Mutun, Pesawaran, 4 Sept 2021).
Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti didampingi para Senator Lampung; Bustami Zainuddin, Ahmad Bastian, Jihan Nurlela, dan Abdul Hakim menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman Gerakan Satmakura dengan APINDO dan HIPMIKIMDO (Pantai Mutun, Pesawaran, 4 Sept 2021).

“Ini silaturahmi awal, Pak MS (; sapaan Mochtar Sany) adalah pemrakarsa dan bidan kelahiran DPD, Pak Ketua dan kami DPD RI berencana mengundang tokoh Lampung pendiri DPD ini,” ungkap Bustami Zainudin Senator Lampung yang juga adalah Ketua Harian Gerakan Satmakura.

Didampingi senator Lampung Bustami Zainudin, Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattaliti menyaksikan penandatangan MoU yang diteken oleh H. Mochtar Sany (Gerakan Satmakura), Aries Muftie (Indonesia Saemaul Undong Global League), Ary Meizari Alfian (APINDO), dan H. Maulana Rosyid Effendi (HIPMIKIMDO). Usai memberi kata sambutan La Nyalla Mattalitti didaulat meresmikan Program Desa Emas Bersama Satmakura.

PROGRAM DESA EMAS BERSAMA SATMAKURA merupakan gagasan H. Mochtar Sany melalui Mochtar Sany Corporation kerjasama Gerakan Satmakura dengan Gerakan Desa Emas (Indonesia Saemaul Undong Global League).

Kolaborasi tersebut melibatkan Yayasan Kemandirian Pangan Nusantara (YKPN), Brigade Infanteri 4 Marinir/BS, Indokom Group, Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri (Gerbangsari), Gerakan Santri Satmakura Ushuluddin (Pesantren), Politeknik Negeri Lampung (POLINELA), Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL), Pengusaha, Perbankan, Aktifis, Ormas, Himpunan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia (HIPMIKIMDO), UMKM/Koperasi, Perusda/BUMDes, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) yang masing-masing sudah MoU dengan Gerakan Satmakura.

“Tadi sebelum launching terlebih dahulu telah dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Gerakan Satmakura dengan Hipmikimdo dan Apindo”, terang Elia Sunarto Ketua Panitia Pelaksana Launching Program Desa Emas Bersama Satmakura. 

Terpisah, saat mendampingi rombongan Ketua DPD RI meninjau stand-stand pameran H. Mochtar Sany kepada media menjelaskan bahwa Desa Emas adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menggambarkan peradaban Desa yang Tangguh, Mandiri, Bermartabat, Sejahtera dan membawa dampak kepada Pembangunan Bangsa, sehingga terbangun sinergi DESA MEMBANGUN INDONESIA.

“Program ini merupakan upaya kami berpartisipasi mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dan mewujudkan ketahanan pangan,” pungkas Mochtar Sany.  (*)