Arsip Tag: Reintegrasi

KERJASAMA DENGAN SATMAKURA,”BHUMI SATMAKURA-SRIWIJAYA MATARAM” LOKUS PROGRAM DERADIKALISASI BINAAN DENSUS 88 AT POLRI DI LAMPUNG


Penulis : Elia Sunarto (Sekretaris Jenderal Gerakan Satmakura)

Sabtu, 25 November 2023

(MEDIA CENTER SATMAKURA) – Teroris itu fakta atau propaganda? Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, internet bisa dimanfaatkan sebagai sarana propaganda dan penyebaran ideologi terorisme.

Kelompok garis keras ini menggunakan media massa untuk mempengaruhi masyarakat, perekrutan dan pengukuhan ideologi yang mereka anut.

Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Densus 88 AT Polri adalah satuan khusus kontraterorisme yang ditugaskan untuk menghancurkan setiap tindak pidana terorisme di Indonesia.

Selain penindakan hukum, Densus 88 AT Polri juga melakukan pembinaan terhadap para mantan narapidana teroris (napiter). Program pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka deradikalisasi dan reintegrasi dengan pendekatan humanis.

Apa yang dilakukan di “Bhumi Satmakura – Sriwijaya Mataram”, Lampung Tengah saat ini adalah contoh di mana Densus 88 AT Polri bersama Satmakura menggandeng elemen lain untuk bersama melakukan pendampingan kepada warga binaan tersebut.

Di lahan milik H. Mochtar Sany tersebut, kini sedang dilakukan renovasi Posko Satmakura, pemasangan jaringan listrik PLN, pemasangan sumur bor untuk memanfaatkan sumber air tanah dan pembangunan gudang saprotan.

Dilaporkan pula warga binaan sudah mulai mengolah lahan untuk persiapan tanam jagung dan beberapa komoditas pertanian lainnya.

“Tak hanya pertanian tanaman pangan, kita akan kembangkan juga peternakan dan budidaya perikanan air tawar di sana,” ungkap Ketua Umum Gerakan Satmakura, H. Mochtar Sany.

Pengusaha yang dikenal peduli dengan masyarakat bawah itu juga menjelaskan, ke depan program kolaborasi ini akan mengarah pada pengembangan konsep mix corporate farming.

“Mix Corporate Farming – Satmakura adalah pola pertanian terpadu modern kombinasi budidaya tanaman pangan, hortikultura, perikanan dan peternakan dalam satu hamparan pertanian dengan penerapan teknologi dan mekanisasi,” tutur H. Mochtar Sany.

Terpisah, Kombes Pol. Rommy Zakarias, S.I.K melalui Kanit Idensos Satgaswil Lampung, Kompol Sumarna, SE menjelaskan, bahwa Program Deradikalisasi warga binaan Densus 88 AT Polri di Lampung adalah kerjasama Densus 88 AT Polri dengan Gerakan Satmakura.

“Program ini melibatkan Direktorat Idensos Densus 88 AT Polri, Satgaswil Lampung Densus 88 AT Polri, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung Kementerian Pertanian RI, Penyuluh Pertanian Kec. Bandar Mataram, Polsek Seputih Mataram, dan Babinsa dari Koramil 411-10/Seputih Mataram serta aparatur desa setempat,” lanjut Kompol Sumarna.

Masih menurut Kompol Sumarna, pemberdayaan mantan napiter ini dilakukan dengan memberi mereka pelatihan dan pendampingan usaha.

“Sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk kembali ke masyarakat dan untuk menata kembali perekonomian keluarga mereka,” tegas Kompol Sumarna.

“Mengubah cara berpikir napiter memerlukan serangkaian pekerjaan yang relatif tidak instan, selain menggerus paham radikalisme yang menguasai akal pikiran mereka, kita juga harus memberi solusi pada persoalan ekonomi yang menjerat mereka,” kata H. Mochtar Sany di Jakarta, pada Selasa (02/10/2023).

Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan Direktur Idensos Densus 88 AT Polri, Brigjen Pol Arif Makhfudiharto, S.I.K.,M.H. keduanya bertemu untuk membahas program penanganan mantan napiter khususnya yang ada di Provinsi Lampung.

Untuk diketahui, sebelumnya program ini telah digodok dalam beberapa kali pertemuan antara H. Mochtar Sany, Sekjen Gerakan Satmakura, Elia Sunarto dengan Kasatgaswil Densus 88 AT Polri Kombes Pol Rommy Zakarias, S.I.K dan Kompol Sumarna, SE.


Untuk penanganan mantan narapidana teroris (napiter) terutama untuk deradikalisasi dan reintegrasi ke keluarga dan masyarakat diperlukan keterlibatan banyak pihak.

“Untuk penanganan mantan napiter kami perlu keterlibatan banyak pihak, salah satunya untuk di Lampung kami menggandeng H. Mochtar Sany,” ungkap Brigjen Pol Arif Makhfudiharto.

Menurut Mochtar Sany, bicara terorisme, deradikalisasi dan pencegahan kekerasan ekstrem serta menekan spektrum ancaman terorisme, kita harus bicara akar permasalahan mereka, yaitu ekonomi.

“Pendekatan lunak deradikalisasi sangat diperlukan, yaitu pencegahan lewat pendekatan kekeluargaan, lalu sentuh akar masalah ekonomi mereka. Untuk tindakan kontra radikalisasi polisi bisa ajak semua stakeholder guna memerangi radikalisme,” kata H. Mochtar Sany.

Dijelaskan oleh Sekjen Gerakan Satmakura, keterlibatan Satmakura dan beberapa elemen lainnya adalah untuk membantu dan melatih keterampilan, berwirausaha, membuka lapangan kerja.

Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan keluarga eks- napiter dan eks-masyarakat yang terpapar paham radikalisme”, kata Elia Sunarto.  ***

foto-foto : dok Satgaswil Lampung Densus 88 AT Polri