KERUSUHAN SARA NYARIS PECAH, DIDUGA DIPICU AKUN PALSU | Berita Perlindungan Anak


TULANG BAWANG TENGAH, TUBABA (PojokTubaba.com) – Kerusuhan berbau SARA nyaris pecah mengoyak kerukunan yang selama ini terjaga di Kelurahan Mulyo Asri Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Jum’at 19 Mei 2017 malam sekira pukul 19;16 WIB. Massa sekitar 200-an orang terkonsentrasi disebuah warung tenda yang berada di pelataran pertokoan kompleks Pasar Modern Mulyo Asri, mereka diduga berasal dari kampung tetangga. Kelurahan Mulyo Asri merupakan daerah ujung Kabupaten Tubaba yang berbatasan langsung dengan Desa Gunung Batin yang berada di Kabupaten Lampung Tengah.

Saksi mata mengatakan kejadian bermula dari beredarnya sebuah status bernada ancaman di medsos yang menurut sumber tersebut dibuat oleh siswa sebuah SMP di Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Pihak yang tidak terima dengan ujaran bernada provokatif bermuatan SARA tersebut coba mencari anak yang diyakini membuat status tersebut untuk dimintai pertanggungjawabannya.

Lurah Mulyoa Asri, Prambumi Restu Aji yang ditemui Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tulangbawang Barat (LPA Tubaba), Elia Sunarto membenarkan adanya insiden tersebut. Tetapi bersama tokoh masyarakat, warga Mulyo Asri dibantu aparat penegak hukum kondisi tersebut segera dapat diatasi.

“Kondisi sudah kondusif, dibantu aparat kepolisian dan TNI keadaan cepat dapat diatasi. Kami juga berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Penyimbang Adat dari Gunung Batin,” kata Prambumi Restu Aji.

Tadi pagi dikediaman Prambumi, Ketua LPA Tubaba bertemu Lurah Mulyo Asri dan petugas dari Unit Intel Kodim Lampung Tengah untuk berkoordinasi. Kepada PojokTubaba.com Elia Sunarto menyampaikan apresiasinya terhadap respon cepat dan tanggap yang ditunjukkan aparatur Kelurahan dan warga Mulyo Asri, jajaran kepolisian dari Polres Tulang Bawang, Polsek Tulang Bawang Tengah, Pospol Mulyo Asri, TNI AD dan TNI AU dari Lanud Pangeran M. Bun Yamin – Astra Ksetra Tulang Bawang yang telah berkoordinasi dengan baik.

Dari penelusuran LPA Tubaba berkoordinasi dengan pihak sekolah, Lurah Mulyo Asri dan aparat kepolisian yang masih berjaga-jaga disana didapat informasi dugaan adanya akun palsu yang digunakan untuk melakukan provokasi warga agar terjadi chaos di Mulyo Asri.

“Tadi malam sudah ditemukan ada 2 akun atas nama “Cepto Rodex” satu akun baru punya pertemanan 8 orang yang satu ada sekitar 100-an orang. Bahkan tadi pagi muncul satu akun baru dg DP status yang membuat heboh, padahal ponselnya sudah dimatikan. Kuat dugaan ada pihak yang menjadikan pelaku sebagai pemantik kerusuhan,” ulas Ketua LPA Tubaba.

Terpisah, anggota DPRD Tubaba dari Partai Demokrat, Paisol yang ikut memantau perkembangan kasus ini berkeyakinan ada aktor intelektual yang ingin Tubaba rusuh dengan membenturkan antar suku yang selama ini hidup rukun.

“Ini tugas Tim Cyber Crime yang sudah dibentuk Polda Lampung untuk segera turun tangan, kalau benar ada dugaan akun palsu,” kata Paisol kepada PojokTubaba.com

 

Lebih lanjut ia berharap, kepolisian bisa bekerjasama dengan LPA Tubaba yang juga berkepentingan terhadap kasus-kasus yang melibatkan anak dibawah umur.

 

“Ini momen bagus, Kapolsek TBT baru, Polda juga baru membentuk Tim Cyber Crime kenapa tidak koordinasi dengan LPA Tubaba yang juga telah melakukan investigasi di lapangan. Ini kasus berbahaya, mengancam disintegrasi bangsa” ujar Paisol mendorong sinergitas lintas sektoral.

 

LPA Tubaba hadir untuk kepentingan terbaik anak, dari investigasinya dilapangan diketahui bahwa SK (18 th) masih tercatat sebagai siswa kelas VIII sebuah SMP. SK anak terakhir dari 7 bersaudara, tinggal bersama ibunya janda karena ayahnya sudah lama almarhum. Rekam jejak akademisnya kurang baik, sejak SD sering tinggal kelas.

 

“Ia anak yang pasif, tidak memiliki catatan kriminal atau nakal. Tidak pernah mengerjakan PR dan sering tidur di kelas, mungkin capai karena kalau malam bantu ibunya jualan di warung. Kalau Dilihat dari statusnya kog kami ragu dia bisa rangkai bahasa tersusun begitu.” terang walikelasnya kepada Ketua LPA Tubaba.

 

“Dari keterangan yang kami peroleh, kuat dugaan ada pihak yang sengaja menjadikan SK sasaran pemantik kerusuhan. Sumber terpercaya kami juga menyebutkan sebelum muncul status yang menghebohkan tersebut ponsel SK dipinjam seseorang. Saya berharap Tim Cyber Crime bisa mengungkap kasus ini,” pungkas Elia Sunarto. (ES*)

Tinggalkan komentar